Jumat, 23 Desember 2011

History

Karet Alam didunia 70% dihasilkan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Karet alam didapat dari menyadap pohon karet Hevea Brasiliensis berupa cairan karet yang disebut lateks. Karet sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan industri. Kebanyakan karet digunakan dalam pembuatan selang dan ban mobil (sekitar 50% lebih).

Jenis jenis karet:

Crepes berasal dari lateks, lump karet, atau RSS yang berkualitas rendah. Cara pembuatannya mirip dengan RSS yang berbeda adalah menghilangkan warna cokelat tua dari karet kering. Kemudian hasilnya adalah karet yang berwarna putih yang digiling mengunakan mesin pengiling menjadi lembaran tipis crepes.

Lateks adalah karet alam yang dicampur dengan ammonia. Kebanyakan lateks yang berasal dari pohon mempunyai kadar karet 25-29%. Lateks kebun ini kemudian bisa dikentalkan dengan mengunakan mesin sentrifugal untuk meningkatkan kadar karetnya menjadi sekitar 60%. Karet dengan kadar 60% inilah yang kita sebut karet pekat. (specifikasi karet pekat). Komposisi lateks pekat:Collecting

RSS: Ribbed Smoked Sheet adalah lateks yang digumpalkan dengan mencampur dengan asam. Kemudian dipanaskan dan diasap di ruang asap. Karena proses pengasapan ini, product ini disebut Ribbed smoked Sheet (Lembaran karet yang dipotong dan diasap). Digunakan untuk membuat ban dan selang tube untuk mesin. Ingin mengetahui lebih lanjut tentang Ribbed Smoked Sheet? Klik Sini

TSR: Technical Specified Rubber: Lateks karet digumpalkan terus dihaluskan dan dipanaskan untuk digunakan untuk membuat ban, selang tube untuk mesin. TSR disebut juga block rubber, pembuatannya membutuhkan mesin yang cukup komplex dan tenaga listrik yang cukup besar.

TSR diberbagai Negara: TSR nya Malaysia disebut SMR (Standard Malaysian Rubber); TSR nya Singapur disebut SSR (Standard Singapore Rubber); TSR nya Indonesia disebut SIR (Standard Indonesian Rubber); TSR nya Thailand disebut TTR (Thai Tested Rubber)

sumber :karetalam.com